}KULIAH KE. VI.
}Pada Pelaksanaan Pekerjaan konstruksi banyak rencana yang harus disiapkan.
Rencana-Rencana itu antara Lain :
ØRencana site (site plan)
ØRencana waktu (penjadwalan)
ØOrganisasi pelaksanaan
ØRencana sumber daya.
a)Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP)
b)Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja
c)Rencana Kebutuhan Bahan
d)Rencana Kebutuhan Alat.
●
}selanjutnya
ØRencana kerja dan metoda Kerja
ØRencana teknis
a)Gambar kerja
b)Gambar detail
c)Gambar yang diisyaratkan dibuat oleh kontraktor
ØRencana Pengendalian.
Untuk membuat rencana-rencana itu maka Manajer Proyek/kepala proyek/site manajer/pelaksana lapangan perlu melakukan kegiatan-kegiatan.
}1. PENGKAJIAN
DOKUMEN KONTRAK
}Dalam mengkaji dokumen kontrak perlu dilakukan secara cermat, teliti dan kritis.
a.Pasal-pasal kontrak harus dipelajari dan dihayati benar apa maksudnya.Apabila ada pasal-pasal yang tidak jelas harus segera ditanyakan kepada pimpinan perusahaan, dan kemudian meminta penjelasan kepada Pemilik Proyek.
b.Gambar rencana dan spesifikasi harus dipelajari dengan teliti untuk mengetahui kemungkinan adanya kesalahan, kekurangan, serta kurang kejelasan.
c.Perhitungan-perhitungan perlu dicek, apakah ada kekeliruan, volume, biaya dll.
d.Dokumen –dokumen
lain perlu diteliti , seperti dokumen penyerahan
lahan, perizinan, SPK, dll.
●
}2. PENINJAUAN
LAPANGAN.
}Dalam meninjau lapangan perlu adanya pengecekan lebih teliti tentang :
a.Perlu pengecekan daerah kerja (site investation)
dicek kecocokan daerah kerja dalam gambar, patok-patok duga, keadaan jenis tanah,
status lahan apa sudah dibebaskan seluruhnya atau masih ada bangunan/tanaman, perlu dicek sumber bahan, seperti, air, material, Cuaca dan banjir dll.
}Selanjutnya :
b. Keadaan masyarakat sekitar daerah kerja juga perlu dipelajari termasuk tersedianya tenaga kerja, kebiasaan masyarakat setempat,
agama kepercayaan dan
lain-lain. Daftar tokoh-tokoh yang terpengaruh dan keadaan keamanan yang perlu diperhatikan.
}KULIAH KE.VI
}Penggambaran Jadwal.
}Pedjadwalan dalam pelaksanan pekerjaan konstruksi adalah, menghubungkan kegiatan dan waktu dalam susunan terkait yang biasanya digambarkan dalam bentuk diagram batang atau dalam bentuk Jaringan Kerja (Network Planning)
}3. Rencana kerja (site
plan)
}Semua data, informasi serta keterangan-keterangan yang didapat disusun sebagai bahan untuk penyusunan rencana pelaksanaan.
}Site
plan adalah rencana daerah kerja .
Site plan merupakan rencana layout bangunan yang akan dibuat, layout bangunan-bangunan penunjang seperti jalan kerja, letak kantor direksi, letak beton /aspal
plant gudang dan lain-lain. Dalam merencanakan site plan harus sudah dipertimbangkan faktor-faktor, kelancaran arus orang, bahan dan alat.
}Selanjutnya,
}Faktor efesiensi dan produktivitas kerja, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja.
}Penempatan kantor proyek, gudang, barak, penempatan alat, pintu keluar dan masuk proyek harus dipertimbangkan dan diperhitungkan secara cermat dari segi efesiensi dan produktivitasnya. Disini unsur K3 (keselamatan kesehatan Kerja) sudah harus diperhitungkan.
}Pelaksanaan pekerjaan
}Setelah semua rencana disusun , organisasi telah ditetapkan , orang-orang telah ditunjuk, maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan.
}Pelaksanaan hakekatnya adalah : kegiatan menggerakkan, mengkoordinasikan dan memotivikasi orang-orang atau
unit kerja dalam organisasi agar dapat melakukan tugas menurut aturan, efisiensi, produktif serta terkendali sehingga sasaran dapzt dicapai secara harmonis sehingga tujuan dapat dicapai sebaik-baiknya.
}Selanjutnya.
}Pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi maka kegiatan lingkup pelaksanaan meliputi kegiatan memberi perintah, supervisi, inspeksi, evaluasi, koordinasi dan tindakan turun tangan.
1.Memberi perintah.
perintah adalah fungsi pimpinan di setiap tingkatan dalam menggerakkan orang-orang bawahan atau perintah kepada rekanan untuk melakukan suatu pekerjaan/tugas.
Perintah dapat dilakukan secara lisan atau tertulis. Untuk interen organisasi , perintah dituangkan dalam surat
memo dinas/dalam buku harian.
Dan perintah untuk pihak extern organisasi misalnya perintah kepada subkontraktor dituangkan dalam kontrak/surat perintah kerja.
}Selanjutnya :
2. Supervisi :
merupakan fungsi pimpinan dalam arahan, bimbingan kepada bawahan untuk melakukan tugas dengan baik dan teliti. Supervisi terutama diberikan pelaksana pekerjaan
yang berkaitan dengan tehnik konstruksi, teknologi dan metoda kerja.
3. Inspeksi :
merupakan fungsi pimpinan dalam rangka pengecekan terhadap progress pekerjaan, mutu, waktu, pengguna sumber daya, keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Evaluasi :
Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai laporan dan hasil temuan dalam inspeksi.
}Selanjutnya :
5. Koordinasi :
Adalah : kegiatan untuk mensinkronkan bagian-bagian pelaksanaan pekerjaan,
agar tidak terjadi sesuatu bagian lambat dan dibagian
lain terlalu cepat. Ini dilakukan dengan rapat antara pimpinan dan staf.
6. Tindakan Turun tangan:
adalah : keputusan pimpinan untuk memecahkan suatu masalah/mengambil tindakan terhadap suatu persoalan.
}DIAGRAM BATANG
(BARCHART)
1. Pengertian.
Diagram batang (barchart) dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah kertas kerja yang memuat urutan pekerjaan dan gambar balok/batang yang menunjukkan waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan/kegiatan
yang berlainan.
}URUTAN
PEKERJAAN dan GAMBAR
BALOK.
}Urutan pekerjaan adalah : daftar pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan selama pekerjaan konstruksi yang telah diurutkan menurut metode kerja
yang digunakan.
}Yang
dimaksud gambar balok/batang adalah:
garis yang menggambarkan lama atau periode pelaksanaan suatu pekerjaan.
}2. MEMBUAT DIAGRAM BATANG
}Langkah-langkah membuat
diagram batang.
1.Mempelajari gambar dan metoda kerja
yang akan digunakan.
2.Menyusun kegiatan sesuai dengan metoda kerja.
3.Menghitung dan menganalisa volume dan waktu
yang diperlukan.
4.Membuat konsep barchart
5.Menggambar Barchart.
}FUNGSI DIAGRAM
BATANG :
}Fungsi barchart atau diagram batang adalah :
Sebagai instrumen manajemen untuk perencanaan terutama perencanaan waktu, pengendalian Pelaksanaan dan alat kontrol.
ØBarchart selain digunakan untuk perencanaan waktu pelaksanaan, digunakan juga untuk penjadwalan penggunan Bahan, alat dan tenaga kerja.
}Selanjutnya.
}Pengendalian (kontrol) diperlukan untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. Tiap pekerjaan
yang dilaksanakan harus benar-benar diinspeksi dan dicek oleh pengawas lapangan, apakah sudah sesuai dengan spesifikasi atau belum . Misalnya pengangkutan bahan harus diatur dengan baik dan bahan-bahan yang dipesan harus diuji terlebih dahulu di masing-masing pabriknya. Dengan perencanaan dan pengendalian yang baik terhadap kegiatan-kegiatan
yang ada, maka terjadinya keterlambatan jadwal
yang mengakibatkan pembengkakan biaya proyek dapat dihindari.
}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar